Eks Asisten Sindir Ten Hag: Antony Selalu Terbaik di Mata Sang Bos
Kredit: Beeld ANP / ANP
VAZNEWS.COM - Mantan asisten pelatih Manchester United, Benni McCarthy, melontarkan kritik tajam terhadap Erik Ten Hag, eks manajer klub tersebut. Dalam pernyataannya, McCarthy menyoroti bagaimana Ten Hag selalu memandang Antony sebagai pemain terbaik, meskipun performa winger asal Brasil itu kerap mengecewakan.
Menurut McCarthy, prioritas Ten Hag terhadap Antony lebih didasarkan pada hubungan personal mereka sejak di Ajax daripada performa nyata di lapangan. Antony, yang direkrut dengan biaya besar, terus mendapatkan menit bermain meski kontribusinya minim.
"Secara taktik, sang manajer merasa bahwa Antony adalah yang terbaik untuk pekerjaan yang dia inginkan," ujar McCarthy, menyinggung kegemaran Ten Hag untuk mempertahankan pilihannya sendiri.
Di sisi lain, pemain-pemain seperti Alejandro Garnacho dan Marcus Rashford menunjukkan performa solid. Garnacho kerap mencetak gol penting, sementara Rashford menjadi ancaman besar bagi lawan. Bahkan, Rasmus Hojlund, striker yang direkrut dengan dana besar, langsung menjadi andalan. Namun, Antony tetap mendapat tempat istimewa dalam skema Ten Hag, meski performanya belum membuktikan hal yang sama.
Pilihan Ten Hag yang fokus pada Antony ini membuat Amad Diallo harus tersingkir dari persaingan. Pemain muda asal Pantai Gading tersebut jarang mendapatkan menit bermain, meskipun potensinya besar.
"Seseorang harus kehilangan (kesempatan), dan sayangnya itu adalah Amad," ungkap McCarthy.
Obsesi pada Rekrutan Sendiri
McCarthy juga mengkritik kebiasaan Ten Hag yang terlalu bergantung pada pemain pilihannya sendiri. Ia menyebut bahwa manajer asal Belanda tersebut sering mengabaikan masukan dari staf pelatih lainnya.
Hal ini terlihat dari bagaimana Antony terus dimainkan, seolah-olah untuk membuktikan keberhasilan transfer yang dilakukan oleh Ten Hag.
Pendekatan manajerial seperti ini dinilai menjadi salah satu alasan mengapa Erik Ten Hag kehilangan jabatannya. Di awal musim ini, Manchester United memutuskan untuk memecat Ten Hag setelah performa tim tidak memenuhi ekspektasi. Keputusan kontroversial terkait prioritas pemain turut berkontribusi pada hasil buruk tersebut.
Kepergian Ten Hag membuka peluang bagi Amad Diallo untuk menunjukkan potensinya. Pemain muda berbakat itu kini diharapkan mendapatkan kesempatan lebih besar untuk bermain di bawah manajer baru.
Manchester United perlu belajar dari kesalahan di era Ten Hag, termasuk pentingnya memberikan ruang bagi talenta muda seperti Amad Diallo. Klub harus lebih bijak dalam menyeimbangkan antara investasi besar pada rekrutan bintang dan pengembangan pemain-pemain muda berbakat.